Berita Daerah - YGSI Uji Coba Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berperspektif Islam di Garut

Rabu, 23 April 2025 Admin 22

GARUT, Tarogong Kaler - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) menggelar kegiatan Uji Keterbacaan dan Uji Coba Modul Setara terkait Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berperspektif Islam di Ballroom Hotel Santika, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (23/4/2025). Kegiatan ini menyasar pengembangan modul pendidikan yang sesuai dengan konteks keagamaan, khususnya Islam, untuk diterapkan di madrasah dan pesantren di Indonesia.

Direktur YGSI, Ely Sawitri, mengungkapkan bahwa Garut dipilih sebagai lokasi uji coba karena tingginya jumlah pesantren dan madrasah di daerah tersebut, serta besarnya populasi remaja. Selain itu, dukungan dari Dinas Pendidikan dan kolaborasi dengan Yayasan Semak turut memperkuat pelaksanaan kegiatan ini.


Ely mengungkapkan, Garut merupakan daerah dengan populasi remaja yang tinggi serta jumlah lembaga pendidikan berbasis agama yang besar. Hal ini menjadi lokasi strategis untuk implementasi modul pendidikan kesehatan reproduksi. 

"Dan kami juga berkolaborasi dengan Yayasan Semak yang mereka juga sudah menjangkau dari Kanwil Kementerian Agama, dan sudah berproses juga di sekolah MTs dan madrasah, dan sambutannya sangat baik," tambahnya.

Ely menekankan harapan besar YGSI agar implementasi modul ini dapat berjalan sukses di Garut. Ia menambahkan, fokus pengembangan modul ini juga menyasar secara khusus sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama. 

Menurutnya, pengembangan modul ini awalnya bertujuan untuk menjawab kebutuhan pendidikan kesehatan secara umum. Namun dalam perjalanannya, YGSI merasa perlu mengadaptasi modul agar sesuai dengan konteks pendidikan Islam di Indonesia.

"Kami mulai melakukan advokasi atau berdiskusi bagaimana supaya modul ini juga diterima di sekolah-sekolah yang berbasis keagamaan khususnya Islam, karena kan sekolah berbasis keagamaan itu kan di Indonesia banyak sekali gitu ya," ungkapnya.

Ely menekankan pentingnya intervensi pada jenjang SMP, mengingat masa pubertas menjadi periode krusial bagi remaja dalam memahami perubahan fisik dan emosional. Ia menekankan bahwa upaya pencegahan kekerasan tidak hanya boleh terfokus pada sekolah dengan kasus bullying yang tinggi, tetapi juga pada sekolah berbasis agama dan pesantren di mana kasus serupa juga terjadi. 

"Jadi jangan hanya kita fokus kepada sekolah pendidikan di mana kasus bullying yang memang tinggi, tetapi juga ke sekolah-sekolah berbasis agama dan pesantren yang ternyata kasus bullying juga terjadi disana," tegasnya.

Harapannya, modul ini dapat diluncurkan dan diadopsi secara luas oleh sekolah-sekolah di bawah Kementerian Agama. “Sama seperti yang dilakukan Kementerian Pendidikan, kami ingin Kementerian Agama juga bisa mengadaptasi modul ini di ribuan sekolah yang berada di bawah naungannya,” tutur Ely.


Dalam kesempatan tersebut, Ely juga menjelaskan bahwa uji coba modul akan melibatkan sejumlah MTs dan pesantren di Garut. Program serupa juga dilaksanakan di berbagai daerah seperti Langkat (Sumatera Utara), Indramayu, Cianjur, Jombang, Jember, Bondowoso, Lombok, dan Sulawesi Tengah.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Arskal Salim, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan modul ini. Menurutnya, modul ini penting untuk menumbuhkan kesadaran remaja akan tanggung jawab menjaga tubuh mereka sebagai amanah dari Tuhan. Modul ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara luas oleh para guru baik di madrasah ataupun sekolah umum.

"Dengan demikian, mereka dapat menjaga tubuh mereka dengan baik dan tidak menyia-nyiakannya," tegasnya.

Ia juga menyebut Garut sebagai wilayah yang responsif terhadap program pendidikan, sehingga dinilai cocok menjadi lokasi uji coba.

"Selain itu, adanya penerimaan yang positif dari masyarakat setempat menjadi pertimbangan penting agar masalah-masalah terkait dengan pendidikan kesehatan ini nantinya dapat bermanfaat bagi generasi muda yang ada di Garut," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, Saepulloh, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan di daerahnya. Ia berharap hal ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal dan informal di Garut.

"Ini menjadi jembatan bagi kita untuk mewujudkan generasi emas 2045. Insha Allah, Kabupaten Garut siap berkontribusi," ucapnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari MTs, SMP, guru pelatih, serta pejabat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.

 --------------------------

Caption :

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Arskal Salim, hadir dan memberikan sambutan pada kegiatan Uji Keterbacaan dan Uji Coba Modul Setara Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berperspektif Islam berfoto bersama usai kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) di Ballroom Hotel Santika, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (23/4/2025). Kegiatan ini melibatkan perwakilan dari MTs, SMP, guru pelatih, serta pejabat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. (Foto: Febri Noptageri/ Diskominfo Kab. Garut)

------------------------

Penulis : Nindi Nurdiyanti  

Penyunting : Yanyan Agus Supianto

    File

www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT