GARUT, Sukawening – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia melakukan Monitoring Kemantapan implementasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sukawening. Kegiatan ini didampingi oleh petugas pendamping desa setempat.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Desa Pasanggrahan, Rosidin Muharam, mengungkapkan bahwa desanya memiliki Pusat UMKM yang mayoritas dikelola oleh Para Perempuan dan penduduk lanjut usia (lansia). Hal ini bertujuan untuk memberdayakan mereka agar tetap produktif dan mandiri secara ekonomi.
Salah satu pelaku usaha yang ditemui dalam kunjungan ini adalah Memunah (57), pengusaha makanan tradisional asal Kampung Babakan, RT 5 RW 6. Dalam perbincangan di kediamannya, Memunah menjelaskan bahwa Desa Pasanggrahan memiliki sekitar 30 UMKM yang memproduksi berbagai makanan khas Garut, seperti ranginang, wajit, angleng cipak, opak, kolontong, ladu, burayot, seblak kering, saroja, dan kue tambang.
Memunah sendiri telah menjalankan usaha produksi ranginang sejak 2014 dengan kapasitas produksi mencapai 28 kilogram per hari. Usahanya melibatkan 4-5 tenaga kerja dengan jam operasional dari pukul 08.00 hingga 12.00 siang. Produk ranginang yang diproduksi sudah memiliki merek "Ranginang Utami" dan mengantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk kelompok usaha. Pemasaran produk ini telah menjangkau Jakarta dan Tangerang, meski masih berbasis pesanan.
Namun, kendala utama yang dihadapi pelaku UMKM di Desa Pasanggrahan adalah keterbatasan modal. Memunah menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kapasitas produksinya, ia membutuhkan tambahan modal sekitar Rp10 juta. "Banyak pelaku usaha di desa kami akhirnya mengandalkan pinjaman perbankan, dengan pinjaman Rp25 juta dan dicicil Rp800 ribu per bulan selama tiga tahun,"ungkap Memunah.
Pendampingan usaha juga telah dilakukan, baik oleh pemerintah desa maupun organisasi seperti Pimpinan Daerah Aisyiyah Garut dan juga Yasasan Amil Zakat Bakri Amanah. Program pembinaan ini meliputi diskusi, motivasi usaha, Peningkatan Usaha dan dorongan untuk memperoleh legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB). Namun, untuk peningkatan produksi juga dibutuhkan bantuan modal dari pemerintah belum secara spesifik menyentuh kebutuhan pelaku UMKM di Sukawening.
Atas kondisi tersebut, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Agus Dinar menekankan perlunya beberapa langkah strategis guna mendukung keberlanjutan UMKM di Desa Pasanggrahan.
Selain itu, pentingnya pendampingan berkelanjutan, di mana selain motivasi dan pembinaan, UMKM membutuhkan pelatihan manajemen usaha dan pemasaran digital untuk meningkatkan daya saing produk.
"Adanya UMKM seperti yanga ada di pasanggrahan ini perlu mendapat dukungan untuk dapat terus tumbuh dan masyarakat semakin sejahtera," kata Agus Dinar, Selasa (11/2/2025).
Ia juga menyinggung pentingnya kolaborasi dengan Bumdes sektor swasta atau kerja sama dengan koperasi, sehingga dapat membuka akses produksi dan distribusi yang lebih luas bagi produk UMKM.
"Dengan langkah-langkah ini, diharapkan UMKM di Desa Pasanggrahan dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah," tambah Agus,.
Ia berharap, dengan dukungan berupa pendampingan, akses permodalan yang lebih baik, serta inovasi pemasaran akan membantu produk khas Garut semakin dikenal luas dan bersaing di pasar yang lebih besar.
-------------------------------
Caption :
Keterangan Foto:
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Garut, Agus Dinar (kanan), bersama pelaku UMKM Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sukawening, saat melakukan monitoring implementasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Dalam kunjungan ini, mereka berdiskusi mengenai kendala yang dihadapi pelaku usaha, termasuk akses permodalan dan pemasaran. (Foto: Dok. Bappeda Kabupaten Garut)
----------------------------------
Penulis : Yanyan Agus Supianto
File
www.garutkab.go.id
Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat
+62 262 4895000 | |
[email protected] | |
[email protected] | |
DiskominfoGRT | |
DiskominfoGRT |